Selasa, 06 November 2012

Budaya Bengkulu : Festival Tabot

Kesenian tradisional Bengkulu, Bubu Gila, yang nyaris punah akan ditampilkan kembali pada festival tahunan Tabot pada 14-24 November mendatang.

"Kami akan menampilkan kembali permainan rakyat tradisional Bengkulu yang telah ada sejak ratusan tahun silam yakni Bubu Gila atau Bubu Gilo pada festival Tabot," kata tokoh masyarakat Bengkulu dan Penasihat Sanggar Anggrek Bulan, Zakaria Saleh (70), pada Senin. Ia mengatakan, sanggarnya sudah mempersiapkan Bubu untuk menampilkan Bubu Gila bersama penari dan iringan musik kulintang dan gong di festival Tabot (peti mati).

"Yang masih kurang hanya pawangnya yang akan memantrai Bubu tersebut," ujarnya.

Zakaria menjelaskan, Bubu Gila yang oleh warga Bengkulu disebut Lukah Gila merupakan permainan yang pada masa lalu dibuat untuk hiburan rakyat oleh masyarakat Lembak, suku asli di Bengkulu. Bubu Gila atau Setuyu dimainkan menggunakan Bubu (alat tangkap ikan tradisional) yang dihias sedemikian rupa hingga menyerupai orang-orangan sawah.

Seorang pawang kemudian akan memantrai Bubu, membuat Bubu bergoyang dan menari mengikuti irama ketukan sapu lidi hijau dan tempurung kelapa yang sudah disiapkan oleh pawang. Penonton akan diminta untuk memegang Bubu tersebut dan menahan goyangannya. Semakin kuat orang tersebut menahannya maka akan semakin kuat pula goyangan Bubunya.

Lebih lanjut Zakaria berharap Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota Bengkulu mendukung upaya penggalian dan pelestarian kesenian tradisional daerah, bukan hanya Tabot. Menurut dia, sekarang kesenian rakyat Barong Landong--mirip ondel-ondel di Jakarta-- sudah hampir punah dan permainan tradisional seperti Beruang-Beruang tinggal kenangan.

"Pemerintah daerah harus terus berupaya menggali lebih dalam adat istiadat dan tradisi di Bengkulu agar tidak punah," demikian Zakaria Saleh.

Upacara Tabot merupakan upacara tradisional masyarakat Bengkulu yang diadakan untuk mengenang kisah kepahlawan Hussein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad SAW, yang wafat dalam peperangan di padang Karbala, Irak. Tradisi Tabot dibawa oleh para pekerja Islam Syi‘ah dari Madras dan Bengali, India bagian selatan, yang dibawa oleh tentara Inggris untuk membangun Benteng Marlborough (1713—1719). Mereka kemudian menikah dengan penduduk setempat dan meneruskan tradisi ini hingga ke anak-cucunya.

Upacara Tabot sebenarnya tidak hanya berkembang di Bengkulu saja, namun juga sampai ke Painan, Padang, Pariaman, Maninjau, Pidie, Banda Aceh, Meulaboh, dan Singkil. Dalam perkembangannya, kegiatan Tabot kemudian menghilang di banyak tempat. Saat ini, hanya ada dua tempat yang melaksanakan upacara ini, yakni Bengkulu dan Pariaman, Sumatra Barat yang menyebutnya dengan Tabuik.

Tabot sendiri berasal dari kata Arab, Tabut yang secara harfiah berarti kotak kayu atau peti. Tabot dikenal sebagai peti yang berisikan kitab Taurat Bani Israil, yang dipercaya jika muncul akan mendapatkan kebaikan, namun jika hilang akan mendapatkan malapetaka. Saat ini, Tabot yang digunakan dalam Upacara Tabot di Bengkulu berupa suatu bangunan bertingkat-tingkat seperti menara masjid, dengan ukuran yang beragam dan berhiaskan lapisan kertas warna warni.

Pembuatan Tabot harus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan secara bersama-sama oleh keluarga pemilik Tabot, keturunan Syekh Burhanudin (Imam Senggolo) yang merupakan pelopor diperkenalkannya Tabot di wilayah Bengkulu. Terdapat dua kelompok besar keluarga pemilik Tabot, yakni kelompok Tabot Barkas dan Tabot Bangsal.

Upacara yang pada awalnya digunakan oleh orang-orang Syi‘ah untuk mengenang gugurnya cucu Nabi Muhammad SAW ini, sejak penduduk asli Bengkulu (orang Sipai) lepas dari pengaruh Syi‘ah berubah menjadi sekadar kewajiban keluarga untuk memenuhi wasiat leluhur mereka. Belakangan, upacara ini juga dijadikan sebagai bentuk partisipasi orang-orang Sipai dalam pelestarian budaya tradisional Bengkulu. Sejak 1990, upacara ini dijadikan agenda wisata Kota Bengkulu, dan kini lebih dikenal sebagai Festival Tabot. Upacara Tabot memiliki sembilan tahapan, yang semuanya dilaksanakan dari tanggal 1—10 Muharam. Pertama, adalah Mengambik Tanah (mengambil tanah). Tanah yang diambil pada tahapan ini haruslah berasal dari tempat keramat yang mengandung unsur-unsur magis, seperti di Keramat Tapak Padri yang terletak di dekat Benteng Marlborough dan Keramat Anggut, yang berada di pemakaman umum Pasar Tebek. Mengambik Tanah akan dilakukan pada 1 Muharam, pukul 22.00 WIB. Tanah ini nantinya akan dibungkus dengan kain kafan putih dan dibentuk seperti boneka manusia.

Tahapan kedua adalah Duduk Penja (mencuci jari-jari). Penja adalah benda yang terbuat dari kuningan, perak, atau tembaga yang berbentuk telapak tangan manusia, lengkap dengan jari-jarinya. Penja yang dianggap sebagai benda keramat yang mengandung unsur magis, harus dicuci dengan air limau setiap tahunnya. Duduk Penja dilaksanakan pada tanggal 5 Muharam pukul 16.00 WIB

Tahap ketiga adalah Meradai (mengumpulkan dana) yang dilakukan oleh Jola (orang yang bertugas mengambil dana untuk kegiatan kemasyarakatan, biasanya terdiri dari anak-anak berusia 10—12 tahun). Acara Meradai diadakan pada tanggal 6 Muharam, antara pukul 07.00—17.00 WIB.

Tahap keempat adalah Manjara (6—7 Muharam), merupakan acara berkunjung atau mendatangi kelompok lain untuk beruji atau bertanding dal (alat musik sejenis beduk, yang terbuat dari kayu dengan lubang di tengahnya, serta ditutupi kulit lembu). Salah satu keistimewaan dari tahap Menjara ini adalah perang yang dilakukan oleh dua kelompok, yakni Tabot Bangsal dan Tabot Barkas. Namun, perang yang dilakukan dalam festival ini, bukanlah perang yang berbahaya. Karena pada acara ini, perang antara dua kelompok tersebut disimbolkan dengan pertandingan dal. Pada malam pertama Menjara, salah satu kelompok Tabot akan menghampiri kelompok lainnya. Dalam perjalanan, kelompok ini akan memukulkan dal untuk menarik massa dari setiap kampung yang dilewati, sehingga jumlahnya terus bertambah. Ketika kedua kelompok bertemu, maka dimulailah adu dal. Kedua kelompok langsung beradu menabuh dal sekuat-kuatnya. Konon, dulunya adu dal ini dilakukan hingga ada yang pecah.

Usai mengadu dal, kelompok yang datang, mengunjungi gerga tua (bangunan yang menjadi simbol benteng pertahanan Hussein saat berperang). Di sini, jari-jari Tabot yang dibawa pada saat menggalang massa akan melakukan soja, atau bersambut dengan jari-jari kelompok Tabot lainnya. Hal ini menandakan ritual menjara hari pertama berakhir.

Keesokannya ritual Menjara kembali dilakukan. Kali ini, kelompok yang sebelumnya dikunjungi, balas mengunjungi kelompok lainnya. Rombongan berjalan kaki ke gerga tua untuk mengambil jari-jari dan menjemput massa dari kampung-kampung yang dilewati. Sampai di tempat tujuan, perang kembali dimulai. Kedua kelompok berperang, beradu menabuh dal.

Tahap kelima adalah Arak Penja, di mana penja diletakkan di dalam Tabot dan diarak di jalan-jalan utama Kota Bengkulu. Tahap keenam merupakan acara mengarak penja yang ditambah dengan serban (sorban) putih dan diletakkan pada Tabot kecil.

Tahap ketujuh adalah Gam (tenang/berkabung), merupakan tahapan dalam upacara Tabot yang wajib ditaati. Tahap Gam merupakan saat di mana tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan apapun. Gam berasal dari kata ‘ghum‘ yang berarti tertutup atau terhalang, diadakan setiap tanggal 9 Muharam dari pukul 07.00—16.00 WIB. Pada waktu tersebut, semua kegiatan yang berkaitan dengan upacara Tabot tidak boleh dilakukan.

Tahap kedelapan dilakukan pada tanggal 9 Muharam juga, sekitar pukul 19.00 WIB, yang disebut dengan Arak Gendang. Tahap ini dimulai dengan pelepasan Tabot Besanding di gerga masing-masing. Usai pelepasan, tiap-tiap Tabot berarak dari gerganya masing-masing, menempuh rute yang telah ditentukan sebelumnya. Seluruh grup ini akan bertemu dan membentuk arak-arakan besar (pawai akbar). Acara ini turut diramaikan dengan kehadiran grup-grup penghibur dan masyarakat pendukung grup Tabot.

Tahap terakhir dari keseluruhan rangkaian upacara Tabot disebut dengan Tabot Tebuang yang diadakan pada tanggal 10 Muharam. Seluruh Tabot berkumpul dan dibariskan di Tapak Paderi pada pukul 09.00 WIB. Tak ketinggalan grup hiburan juga telah berkumpul untuk menghibur peserta upacara Tabot dan para pengunjung. Sekitar pukul 11.00 WIB, semua grup Tabot berarak menuju Padang Jati dan berakhir di kompleks pemakaman umum Karabela. Tempat ini dijadikan lokasi Tabot Tebuang, karena di sinilah tempat dimakamkannya Syekh Burhanuddin.

Pada pukul 12.30 WIB ritual Tabot Tebuang dimulai. Untuk perayaan Tabot, acara terakhir ini dianggap memiliki nilai magis, sehingga harus dipimpin oleh Dukun Tabot tertua. Di akhir acara, bangunan tabot dibuang ke rawa-rawa yang berdampingan dengan kompleks makam tersebut. Dibuangnya Tabot ini, menandakan selesainya seluruh rangkaian upacara tersebut.

Rangkaian Festival Tabot dilakukan di Tapak Paderi, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Indonesia.Oleh karena Festival Tabot merupakan pesta rakyat, maka pengunjung yang datang tidak dikenai biaya apapun untuk menontonnya.

Tapak Paderi, yang digunakan sebagai pusat upacara Tabot, terletak sekitar 15 km dari Bandara Fatmawati. Dari sini, pengunjung dapat menyewa mobil yang banyak ditawarkan di sekitar bandara (penduduk setempat menyebutnya sebagai taksi) dan membayar sekitar Rp 75.000,00 sampai ke Tapak Paderi. Perjalanan dengan menggunakan mobil ini, akan memakan waktu sekitar 40 menit.

Lokasi Tapak Paderi yang berada di Kota Bengkulu, memudahkan pengunjung untuk mendapatkan penginapan, rumah makan dan restoran, toko suvenir, serta tempat ibadah.

SUMBER
http://bayuaditya.student.umm.ac.id/files/2011/07/festival-tabot.jpg
http://gerobakburuk.files.wordpress.com/2011/11/tabot-buroq.jpg
http://oase.kompas.com/read/2012/11/05/22404197/Bubu.Gila.Akan.Meriahkan.Festival.Tabot
http://palembaja.com/wp-content/uploads/2012/10/TABOT-BENGKULU.jpg
http://seputar-bengkulu.blogspot.com/2009/03/festival-tabot-bengkulu.html

Senin, 05 November 2012

Kunjungan SBY ke Inggris

Kunjungan Kepala Negara ke kota London, Inggris, untuk memenuhi undangan istimewa dari Ratu Elizabeth II, yang tahun ini merayakan 60 tahun kemahkotaannya. Dalam kunjungan ke Inggris ini, Presiden SBY akan menerima penganugerahan Knight Grand Cross of the Order of Bath, yang akan diserahkan langsung oleh Ratu Elizabeth II. Dalam tradisi Inggris, penghargaan Knight Grand Cross of the Order of Bath diberikan kepada seseorang yang memiliki prestasi luar biasa, baik di bidang militer maupun sipil. Pertama kali penghargaan ini diberikan oleh Raga George I Tahun 1725. Adapun pemimpin asing yang telah menerima penghargaan tersebut antara lain Presiden AS Ronald Reagan, Presiden Perancis Jaques Chirac, dan Presiden Turki Abdullah Gul.

Seperti dikutip dari situs Presiden RI, dijelaskan, penghargaan berupa selempang dan bintang dari Kerajaan Inggris ini diperlihatkan kepada Presiden SBY dan Ibu Ani oleh Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip seusai jamuan santap siang di Blue Drawing Room, Istana Buckingham, London, Inggris, Rabu (31/10) pukul 14.30 waktu setempat. Setelah memperlihatkan penghargaan Knight Grand Cross in the Order of the Bath, Presiden SBY dan Elizabeth II kemudian saling bertukar cindera mata. Presiden SBY juga menerima cindera mata dari Prince of Wales, Pangeran Charles, yang merupakan putera mahkota.

Jamuan santap siang kenegaraan sendiri bersifat informal, tanpa bersulang, pidato, maupun liputan media. Presiden SBY dan Ratu Elizabeth duduk semeja, sedangkan Ibu Ani dan Duke of Edinburgh, Pangeran Philip, berada di meja yang lain. Setiap meja diisi delegasi Indonesia dengan ditemani seorang anggota Kerajaan Inggris. Jamuan yang formal akan dilakukan malam nanti, di Ballroom Istana Buckingham. Baik Presiden SBY maupun Ratu Elizabeth akan menyampaikan pidato dan saling bersulang.

Presiden yang menginap di Istana Buckingham, menghadiri jamuan santap malam dengan menggunakan pakaian tradisional Melayu, Teluk Belanga berwarna hitam dengan peci hitam dan sarung songket warna emas dan merah. Sedangkan Ibu Negara Ani Yudhoyono mengenakan kebaya hitam dan batik. Sementara Ratu Elizabeth mengenakan gaun panjang warna emas, dengan kalung berlian dan tahta berlian. Sepasang kaos tangan warna putih dan tas tangan warna emas.

Ratu Elizabeth dan Presiden Yudhoyono tiba ditempat jamuan berjalan berdampingan, sementara di belakangnya Ibu Negara berdampingan dengan Duke of Edinburgh. Ratu Elizabeth bersama Presiden Yudhoyono memasuki ballroom tempat jamuan makan malam sekitar pukul 20.30 waktu setempat atau Kamis (1/11) dinihari di Indonesia.

Ratu kemudian menyampaikan sambutannya dan memuji perubahan yang terjadi di Indonesia. Ratu mengakui Indonesia semakin kuat dan diperhitungkan oleh dunia. Untuk itu, Ratu menyampaikan rasa hormatnya dan mengangkat gelas (toast) untuk Indonesia, yang kemudian dikuti iringan instrumen lagu Indonesia Raya. 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ratu Inggris Elizabeth II saling memuji saat memberikan sambutan dalam jamuan makan malam kenegaraan di Istana Buckingham, London, Inggris, Rabu malam waktu setempat (Kamis pagi WIB).

Ratu Elizabeth, dalam sambutanya memuji Presiden Yudhoyono yang telah mampu melakukan reformasi dan transformasi sehingga demokrasi berkembang dan perekonomian semakin kuat dan disegani oleh dunia. 

"Di bawah kepemimpinan anda, Pak Presiden, Indonesia telah menunjukan kinerja transformasi yang mengagumkan. Saat ini Demokrasi telah berkembang dan menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cepat yang memainkan peran lebih besar di tingkat internasional," katanya.

Menurut dia, Indonesia saat ini, sangat berbeda dengan saat kunjungan kenegaraan yang dilakukannya bersama Pangeran Philip pada 1974 ketika dipimpin Presiden Soeharto.

Sementara itu, Presiden Yudhoyono dalam sambutan jamuan santap malam tersebut memuji Ratu Elizabeth II yang telah memimpin Inggris selama lebih dari enam dasarwasa dan mampu menjadikan Inggris sebagai negara yang kuat, aman dan sejahtera pascaperang dunia II.

Presiden menilai, Ratu Elizabeth merupakan salah satu pemimpin yang menjadi inspirasi bagi dunia atas keteguhan, dedikasi dan loyalitas dalam menjalankan tugas kenegaraan dan menjadi pelayan masyarakat.

"Paduka yang mulia telah menjadi simbol stabilitas dan keberlanjutan, di tengah fase perubahan dunia," kata Presiden yang memberikan sambutan dalam bahasa Indonesia.

Sementara itu, dalam jamuan santap malam kenegaraan tersebut, Presiden Yudhoyono juga menyampaikan selamat atas ulang tahun berlian (60 tahun) tahta Ratu Elizabeth II. (ANT)


Presiden Yudhoyono saat memberikan sambutan memberikan selamat atas keberhasilan Ratu Elizabeth II memimpin Kerajaan Inggris menjadi lebih kuat dan sejahtera pasca perang dunia II.

"Paduka yang mulai telah memimpin inggris bangkit dari kesulitan akibat perang dunia kedua dan menjadikan Inggris menjadi kuat, aman dan makmur," kata Presiden.

Presiden, juga mengucapkan selamat atas ulang tahun berlian 60 tahun Ratu Elizabeth bertahta.

"Atas nama pribadi, pemerintah dan rakyat Indonesia saya juga ikut menyampaikan selamat kepada paduka yang mulia atas perayaan ulang tahun berlian tahta paduka yang mulia," katanya.

Sementara itu, jamuan makan malam kenegaraan tersebut dihadiri oleh 177 undangan diantaranya Perdana Menteri Inggris David Cameron. 

Delegasi Indonesia yang hadir dalam jamuan mengenakan pakaian teluk belanga, sedangkan para udangan lainnya mengenakan pakaian tuksedo berdasi putih. Selain menghadiri serangkaian acara kenegaraan yang dihadiri Ratu Elizabeth II, Presiden Yudhoyono juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Inggris, David Cameron. Pertemuan-pertemuan lainnya yang telah dijadwalkan meliputi pertemuan dengan Prince of Wales, Pangeran Charles; Ketua Partai Liberal Demokrat, Nick Clegg; dan Pimpinan Oposisi, Ed Miliband.

Dalam konferensi pers sebelum bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (30/10) pagi, Presiden mengatakan Indonesia dan Inggris fokus pengembangan kerjasama di lima bidang yang saling menguntungkan. Kelima bidang prioritas itu adalah perdagangan, investasi, pendidikan, lingkungan hidup, serta demokrasi dan kerjasama antar-agama.

"Yang pertama untuk acara bilateral dengan Inggris adalah rangkaian kegiatan kunjungan kenegaraan dan pertemuan saya dengan PM Inggris, Wakil PM Inggris dan pimpinan oposisi. Sebagaimana diketahui kerjasama strategis dengan Inggris terus berkembang dengan baik hampir 3 miliar dolar AS. Kuartal ketiga ini Inggris merupakan kedua terbesar setelah Singapura di bidang investasi. Tentu banyak lagi yang dilakukan untuk mengembangkan kerjasama ini," kata SBY.

Keberangkatan Presiden dan Ibu Negara ke London, Inggris, dilepas oleh Wakil Presiden Boediono beserta Herawaty Boediono yang baru saja tiba dari ibadah haji pada Selasa pagi pukul 05:30 WIB di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Mendampingi Wapres antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Seskab Dipo Alam, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, para Kepala Staf Angkatan dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Adapun yang mendampingi Presiden selama kunjungan kenegaraan ini antara lain, Menlu Marty Natalegawa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Menperin MS Hidayat, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Patiwisata dan Ekonomi Kreatif Mari E Pangestu, dan Ketua Komite Ekonomi Nasional Chairul Tanjung.

Namun sebelum acara jamuan santap malam kenegaraan, Presiden SBY memiliki sejumlah agenda. Yang utama adalah meletakkan karangan bunga di Monumen Pahlawan Tak Dikenal di Westminster Abbey, kemudian melakukan pertemuan dengan Pangeran Charles di Clarence Room, bertemu Ketua Partai Liberal Demokrat Nick Clegg, dan melakukan pembicaraan dengan pemimpin oposisi Ed Miliband.

Di Inggris, Presiden SBY dan Ibu Negara tinggal di Istana Buckingham selama menjadi tamu Ratu Elizabeth II. Begitulah adab bagi tamu resmi Kerajaan Inggris.

Memasuki istana, Presiden SBY dan Ibu Ani dijemput Duke of York, Pangeran Andrew, di lobi hotel, untuk mengikuti upacara penyambutan kenegaraan di Istana Buckingham.

Upacara penyambutan ini dilakukan di Royal Pavillion dengan parade pasukan berkuda. Presiden SBY kemudian naik kereta kuda bersama Ratu Elizabeth, sedangkan Ibu Ani satu kereta dengan Duke of Edinburgh, Pangeran Philip, untuk masuk ke dalam Istana. Total ada tujuh kereta kuda Kerajaan Inggris.

Makna Penting Kunjungan ke Inggris London, Inggris: Apa pentingnya kunjungan kenegaraan ke Inggris? Dalam keterangan persnya di Hotel Grosvernor House, London, Sabtu (3/10) pagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan setidaknya ada lima hal. Semuanya bermuara bagi kepentingan rakyat Indonesia.

Pertama, kunjungan ini memiliki nilai strategis. Setelah 33 tahun, baru kali ini Ratu Elizabeth II mengundang presiden Indonesia. "Ini merupakan bentuk dukungan penuh terhadap peningkatan hubungan bilateral Indonesia-Inggris," kata Presiden SBY. Ratu Elizabeth II, lanjut Presiden, mengikuti dan sangat paham perkembangan Indonesia.

Kedua, manfaat dari sisi ekonomi. Ekspor mengalami penurunan akibat dampak krisis di Uni Eropa. Ini akan mengancam target pertumbuhan ekonomi kita. "Oleh karena itu kita harus mencari komponen penting lainnya untuk menjaga pertumbuhan, yakni investasi," Presiden menjelaskan.

Ketiga, dalam kunjungan kenegaraan ini juga dibahas kerja sama pendidikan. Pembangunan sumber daya manusia penting untuk menghadapi persaingan global di masa depan. Inggris dikenal memiliki perguruan tinggi dengan reputasi mendunia.

Keempat, transfer teknologi dan pengembangan industri pertahanan. Dalam kunjungan ini disepakati kerja sama pengembangan industri militer dengan Inggris.

Kelima, kerja sama lingkungan dan perubahan iklim. Dalam pertemuan dengan Prince of Wales, Pangeran Charles, dibicarakan kontribusi Inggris dalam implementasi REDD+ (Reduction on Emission and Deforestration Degradation) senilai 1 miliar dolar AS tersebut. 

"Pembicaraan dengan Pangeran Charles ini sangat detail dan nyata," ujar SBY. "Inggris ingin menjadi bagian dari kerja sama Indonesia-Norwegia dalam konteks REDD+ ini," SBY menambahkan.

Dalam kunjungan ini juga dibahas kerja sama pengembangan mobil murah dan ramah lingkungan atau low cost green car.

Selama di Inggris, Presiden SBY bertemu dengan banyak pihak, termasuk dengan pemimpin oposisi, dan anggota parlemen dari berbagai partai. Dengan para tokoh politik ini, Presiden menyinggung juga soal isu Papua.

"Agar mereka tidak melihat seolah-olah kita masih seperti 20 atau 30 tahun lalu," Presiden SBY menegaskan.

Setelah memberikan keterangan pers ini, Presiden SBY dan Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono beserta rombongan langsung menuju Bandara Internasional Heathrow untuk bertolak ke Laos. Presiden akan tiba di Laos pada Minggu (4/11) pagi, dengan transit terlebih dahulu di Dubai, Uni Emirat Arab.

SUMBER
http://www.antaranews.com/berita/341494/presiden-sby-hadiri-jamuan-kenegaraan-di-istana-buckingham
http://www.antaranews.com/berita/341491/ratu-inggris-dan-presiden-sby-saling-puji
http://www.depdagri.go.id/news/2012/10/31/ke-inggris-presiden-sby-terima-penghargaan-knight-grand-cross-of-the-order-of-bath
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2012/11/04/8456.html
http://www.tribunnews.com/2012/11/01/sby-terima-gelar-kesatria-dari-ratu-inggris

Sepotong Legenda dari Pewayangan : Dewi Kunti

Pembahasan kali ini erat kaitannya dengan budaya Indonesia: WAYANG. Siapa yang tak kenal wayang. Jenisnya bermacam-macam, wayang golek, wayang orang, wayang kulit, & lain sebagainya. Namun, walaupun latar, tokoh, plot cerita, & jenisnya berbeda-beda, inti dari pendalangan setiap tokoh wayang adalah selalu menyampaikan pengajaran tentang kehidupan & sifat-sifat manusia melalui lakon ceritanya. Salah satu tokoh yang saya kutip di bawah ini adalah Dewi Kunti. Selamat menyimak :)

Dewi Kunti kecil bernama Pritha, bersaudara dengan Basudewa dan Ugrasena, akan tetapi kemudian dijadikan anak angkat oleh Prabu Kuntibhoja yang bijaksana. Dewi Kunti seorang putri berbudi pekerti luhur, berbakti kepada kedua orang tuanya, serta penuh kasih terhadap sesama. Pada suatu ketika, ada seorang pendeta bernama Resi Durwasa mengunjungi Prabu Kuntibhoja. Resi itu baru saja mengakhiri tapa bratanya dan datang ke istana untuk minta makan. Dewi Kunti menyediakan berbagai jenis makanan yang lezat bagi tamunya tersebut. Sang Resi Durwasa tersentuh oleh ketulusan sang puteri raja dan diberilah dia Mantra Aji Gineng, Aditya Hrdaya. Mantra tersebut dapat dipergunakan untuk mendatangkan Dewa. Anugerah mantra yang diberikan kepada Dewi Kunti tersebut nantinya akan menyelamatkan kelangsungan Dinasti Bharata.


Dewi Kunti
Sebagai seorang remaja, keingintahuan Dewi Kunti teramat besar. Dewi Kunti ingin tahu keampuhan mantra yang dihadiahkan kepadanya. Dewi Kunti memperhatikan Sang Surya, dan dia paham bahwa semua makhluk di bumi hanya hidup berkat adanya Sang Surya. Tanpa adanya Sang Surya, semua makhluk di bumi ini akan punah. Dewi Kunti merapal mantra pemberian Resi Durwasa dan mengakses kekuatan matahari, dan dia kaget dengan hasilnya, ternyata rahimnya diberkahi seorang putra dari Sang Surya. Sebagai seorang ibu dadakan, Dewi Kunti berada dalam dilema, memilih menjaga nama baik kerajaan dan orang tuanya atau memelihara Sang Putra.

Atas petunjuk Hyang Widhi, bayi tersebut bisa dilahirkan tanpa bekas, dan dikisahkan oleh para leluhur lahir melalui telinga. Dewi Kunti meletakkan bayinya di dalam keranjang, dilarung, dibiarkan mengikuti arus Sungai Gangga. Petunjuk selanjutnya didengarnya lewat hati nurani, 
"Kau harus mempersiapkan mental dan syaraf-syarafmu, kau akan mengalami penderitaan yang luar biasa akibat tindakanmu. Akan tetapi kau tidak akan sendiri, kau akan ditemani putra-putramu dalam menyelesaikan hutang piutang karma. Sebuah grup karma dalam keluarga. Pakailah pikiran jernih! Bersama putra-putramu nanti kau akan dipandu salah seorang keponakanmu, yang menjadi titisan Batara Wisnu, sejatinya dia juga yang menjadi pikiran jernih dalam jiwamu.." 
Suami Dewi Kunti adalah Raja Pandu yang saleh. Walaupun demikian, Pandu mempunyai kelemahan, karena kesalahannya, dia dikutuk akan mati bila berhubungan suami istri dengan pasangannya. Dewi Kunti tetap tabah menerima masalah yang dihadapi keluarganya, dia sadar bahwa apa yang dihadapi dalam hidup ini adalah akibat dari perbuatannya di masa lalu. Melihat Pandu yang sakit-sakitan, agar keluarganya semakin berantakan dan sakitnya semakin parah, maka Patih Shakuni meminta Bhisma supaya menyarankan Pandu untuk menikahi Dewi Madri dengan alasan agar Pandu segera memiliki putra mahkota. Menyadari konspirasi Shakuni, Kunti menyampaikan kepada Pandu pentingnya sang suami mempunyai putra penerus keturunan. Dewi Kunti menyampaikan pula bahwa dia mempunyai mantra hadiah Resi Durwasa untuk mendapatkan putra tanpa berhubungan suami istri.