INDONESIA!!!
MERDEKA ATAU MATI!!!
Ingat kalimat teriakan-teriakan itu? Kalimat yang sering sekali terdengar jelang perayaan kemerdekaan. Kalimat yang sengaja dikumandangkan untuk membangkitkan kembali semangat kemerdekaan.
Saat itu, pada tahun 1945 setelah kemerdekaan, rakyat bahagia karena adanya presiden yang akhirnya dapat memproklamasikan kemerdekaan. Merdeka yang berarti lepas dari jajahan, siksaan, paksaan, dan paksaan dari bangsa seberang benua yang hanya menguntungkan secara sepihak. Hidup merdeka seolah menjadi dambaan setiap warga negara Indonesia pada saat itu.
Seiring perjalanan waktu, kemerdekaan yang dirasakan berbeda dengan apa yang didambakan. Globalisasi yang dieu-elukan seolah menjadi bumerang bagi pemimpin bangsa ini. Apa yang sebenarnya salah dalam tatanan negara ini? Apa yang membuat kemerdekaan sejati sulit untuk diraih? Mengapa terjadi pergeseran makna kemerdekaan pada dewasa ini?
Entah harus menyalahkan presiden atau tidak. Satu hal yang pasti, setiap orang di bangsa ini menginginkan kehidupan yang merdeka versi masing-masing. Saya pun secara pribadi mendambakan kemerdekaan versi saya sendiri. Sebagai seorang mahasiswi khususnya, jika saya menjadi presiden, saya akan memudahkan akses apapun yang berhubungan dengan perkuliahan, baik dari biaya hidup, biaya kuliah, transportasi. Saya akan menghilangkan segala kemungkinan yang menyebabkan kemacetan di jalan raya, mengatur regulasi angkutan jalan yang beroperasi, mengatur dari mulai lapisan masyarakat terdalam sehingga tidak ada tindak kriminal sekecil apapun. Sehingga kehidupan merdeka versi saya pun dapat terealisasi dengan baik.
Memang sulit menjadi seorang presieden yang dapat mewujudkan kemerdekaan setiap rakyatnya dengan pasti. Maka sebagai generasi muda yang cinta negara ini, saya akan tetap berusaha mewujudkan kehidupan yang mendekati kemerdekaan mutlak, tidak harus menjadi presiden, tetapi sebagai individu yang selalu berusaha maksimal menjunjung tinggi dan mencintai negaranya.
: )
MERDEKA!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar